Mimisan merupakan gejala keluarnya darah dari hidung yang dapat terjadi akibat sebab kelainan lokal pada rongga hidung ataupun karena kelainan yang terjadi di tempat lain dari tubuh. Kelainan lokal dapat berupa trauma misalnya mengorek hidung, terjatuh, terpukul, benda asing di hidung, dan iritasi gas yang merangsang.
Mimisan atau dalam bahasa kedokterannya disebut epitaxis merupakan gejala yang sangat sering dijumpai pada anak-anak (dapat dijumpai juga pada orang dewasa). Walau demikian, banyak orangtua yang ketakutan dan bingung bila anaknya mimisan. Mimisan bukan merupakan suatu penyakit tetapi merupakan gejala dari suatu penyakit.
Itu artinya penyebab mimisan bisa terjadi karena bermacam sebab dari yang ringan sampai yang berat. Mimisan merupakan gejala keluarnya darah dari hidung yang dapat terjadi karena kelainan local pada rongga hidung ataupun karena kelainan yang terjadi ditempat lain dari tubuh. Kelainan local penyebab mimisan tiba-tiba dapat berupa trauma misalnya mengorek hidung, terjatuh, terpukul benda asing dan iritasi gas yang merangsang.
Penanganan Pertama Pada Mimisan
Prinsip penanganan penyebab mimisan ada tiga :
1. Menghentikan pendarahan,
2. Mencegah komplikasi dan
3. Mencegah terulangnya mimisan.
Untuk pendarahan yang ringan, menghentikan pendarahan dapat dilakukan dengan menekan kedua cuping hidung ke tengah selama beberapa menit. Seperti pada gambar di bawah ini :
Cara Mengatasi Pendarahan Pada Hidung (Mimisan) |
Untuk pendarahan yang hebat dan penghentian pendarahan dengan menekan cuping hidung gagal, maka pasien perlu segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Mimisan dapat dicegah dengan cara menghindari benturan atau kebiasaan mengorek-ngorek hidung. Selain itu, hindari menghirup asam sulfat, bensin, ammonia secara terus menerus. Untuk menangani mimisan, Anda dapat memilih salah satu tindakan dari beberapa alternative dibawah ini :
- Menghentikan pendarahan tanpa bantuan obat dan alat. Caranya duduk dengan posisi badan atau kepala agak maju ke depan. Gunakan ibu jari telunjuk menekan dan menutup lubang atau menekan bagian cuping hidung yang lunak. Bernapas lewat mulut. Lakukan selama 1-2 menit. Kalau belum berhenti coba ulangi 3-4 kali. Biasanya mimisannya berhenti.
- Sediakan air steril dicampur garam lalu tempelkan dengan kapas ke bagian hidung yang berdarah.
- Ambil daun sirih yang sudah dibersihkan lalu gulung seukuran lubang hidung. Selanjutnya sumbatkan daun sirih ke bagian hidung tersebut.
- Bungkuslah es dengan sapu tangan, lalu tempelkan diantara kening dan hidung. Es yang ditempelkkan dapat memberikan efek mengecilkan pembuluh darah yang kemudian akan mengehentikan pendarahan. Seperti pada gambar berikut :
Bila Anda atau anggota keluarga Anda kerap terserang mimisan, coba lakukanlah hal ini untuk menghentikannyaa. Lakukan meramu bahan dengan merebus akar alang-alang sebanyak satu genggam (30 gr). Setelah mendidih, dinginkan air rebusan kemudian tuang dalam gelas lalu minum.
Akar Alang-Alang |
Tanaman Alang-Alang |
Ketika semua cara diatas tidak dapat menghentikan mimisan atau darah yang keluar dari hidung malah bertambah banyak, maka segera bawa ke dokter atau UGD untuk dipasang tampon atau kain dalam hidung untuk menghentikan pendarahan dari hidung agar dokter dapat mengobservasi lebih lanjut penyebab mimisan tersebut.
Penyebab Mimisan Pada Ibu Hamil
Beberapa wanita mengeluhkan hidungnya yang terasa penuh atau mimisan yang sering terjadi selama kehamilan. Beberapa peneliti menganggap bahwa gejala-gejala ini terjadi karena perubahan pada peredaran darah akibat perubahan hormon selama masa kehamilan.
Keadaan ini dapat menyebakan membran mukosa dari hidung dan saluran pernapasan membengkak dan mudah berdarah. Jangan mencoba memakai berbagai obat-obatan untuk meredakan hal ini, seperti dekongestan dan semprotan hidung. Beberapa di antaranya merupakan kombinasi dari beberapa obat-obatan dan tidak dianjurkan pemakaiannya selama kehamilan.
Alat pelembab udara bisa membantu terutama di negera barat di mana pemakaian pemanas pada bulan-bulan musim dingin membuat udara menjadi kering. Beberapa wanita merasa keadaan membaik bila mereka menaikkan asupan cairan dan memakai pelumas ringan seperti jeli petroluem.
Tindakan pertolongan yang lain adalah menunggu sampai bayi anda lahir sehingga anda dapat bernapas kembali secara normal melalui hidung.
Penyebab Mimisan
1. Infeksi lokal misalnya vestibulitis, sinusitis.
2. Selaput lendir yang kering pada hidung dan mengalami cedera atau trauma misalnya mengorek hidung, terjatuh, terpukul, adanya benda asing, pembedahan, patah tulang hidung, atau iritasi gas yang merangsang.
3. Penyakit kardiovaskular. Misalnya penyempitan arteri (arterioklerosis) pada hidung, menderita darah tinggi.
4. Infeksi sistemik (infeksi menyeluruh) misalnya pada demam berdarah, influenza dan thypus.
5. Kelainan darah dan tumor hidung baik jinak maupun ganas. Pada pasien anemia aplastik, leukemia, trombositopenia, hemofilia.
6. Gangguan endokrin, seperti pada kehamilan, menarche (menstruasi pertama kali) dan menopause.
7. Pengaruh lingkungan misalnya perubahan tekanan atmosfir mendadak (seperti pada penerbang dan penyelam), lingkungan udara sangat dingin dll.
8. Idiopatik biasanya merupakan mimisan yang ringan dan berulang pada anak dan remaja.
9. Pembuluh Darah Pecah
Secara umum, mimisan terjadi akibat pembuluh darah yang pecah di daerah hidung bagian tengah, bernama pleksus kieselbach. Pembuluh darah ini merupakan anyaman jaringan pembuluh darah yang sangat halus dan tipis. Pada anak-anak, pembuluh darah ini mudah berdarah terutama kalau ada infeksi di daerah hidung. Akibat infeksi, pembuluh darah yang tipis tersebut akan melebar dan kalau tersenggol sedikit saja akan mudah pecah.
10. Selaput Lendir dan Pembuluh Darah Tipis
Mimisan pada anak terjadi karena selaput lendir dan pembuluh darah anak masih tipis dan sensitif, sehingga saat ada faktor pencetus seperti udara dingin, panas yang terik atau trauma ringan (mengorek hidung, jatuh, terpukul, benda asing di hidung), darah pun langsung mengucur keluar. Biasanya terjadinya pun umumnya spontan, ringan, dan mudah berhenti.
11. Infeksi
Mimisan terjadi karena ada infeksi, terutama di daerah hidung, misalnya infeksi sinus yang mengakibatkan pembuluh darah melebar. Untuk meyakinkan, biasanya dilakukan foto sinus. Umumnya, darah akan keluar dari hidung, tetapi terkadang darah tidak keluar dari hidung, melainkan tertelan ke tenggorokan.
12. Alergi
Mimisan juga bisa terjadi karena alergi, yang biasa terjadi pada anak usia 4 tahun. Biasanya disertai pilek kental dan lama, terkadang juga disertai batuk berdahak dan napas berbau. Ada juga mimisan yang berkaitan dengan gender, meski sangat jarang terjadi Gangguan mimisan umumnya berkurang sesuai dengan pertambahan usia. Semakin tambah usia, pembuluh darah dan selaput lendir di hidung sudah semakin kuat, hingga tak mudah berdarah. Meski mayoritas kasus mimisan tidak berbahaya, orangtua hendaknya waspada jika frekuensi mimisan itu cukup sering, sekitar 1-2 hari, karena ada kemungkinan si kecil mengidap penyakit berbahaya, yaitu seperti penyakit seperti ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura), demam berdarah,leukemia, talasemia berat, atau hemofili, bisa juga menunjukkan gejala mimisan. Kadar trombosit yang rendah bisa pula menyebabkan pendarahan di hidung. Anak hemofili bisa saja memiliki kadar trombosit yang normal, tapi faktor pembekuan darah yang rendah sehingga penderita sering mengalami pendarahan.
Komplikasi Mimisan
Perubahan cuaca juga dapat menyebabkan mimisan. Prinsipnya sama dengan infeksi, cuaca dingin atau hujan menyebabkan hidung mengalami flu serta pembuluh darah di hidung melebar dan tipis. Ketika kita menyeka hidungnya, pembuluh darah ini mudah sekali pecah.
Komplikasi yang sering terjadi pada penderita dengan mimisan adalah syok dan anemia. Kedua komplikasi ini terjadi akibat perdarahan yang banyak yang tidak tertanggulangi atau terlambat mendapatkan penanganan. Komplikasi yang lain adalah turunnya tekanan darah akibat dari kehilangan darah yang banyak.
Namun tidak perlu khawatir, menurut para ahli 90 persen mimisan akan berhenti sendiri dengan segera, sedangkan yang 10 persen memerlukan tindakan khusus. Asal tidak terlambat mendapatkan penanganan maka komplikasi yang berat tidak terjadi.Mimisan juga dapat terjadi jika seseorang yang menderita tumor di rongga hidung yaitu angiofibroma. Tumor ini bisa ditemukan pada anak usia muda atau dewasa muda dan seringkali terlihat sebagai benjolan sebesar biji nangka berwarna merah keputihan.
Pada keadaan infeksi sistemik seperti demam berdarah anak juga dapat mengalami mimisan, biasanya ini pertanda bahaya pada kasus demam berdarah tersebut dan anak harus mendapatkan perawatan intensif. Pada keadaan demam berdarah mimisan seringkali diikuti perdarahan juga pada organ lain sehingga mimisan karena demam berdarah mudah dibedakan dari mimisan karena sebab lain.
Bahaya atau tidaknya mimisan sangat tergantung dari penyebabnya. Mimisan karena demam berdarah sangat berbahaya karena itu pertanda stadium berat. Jika mimisan karena infeksi di daerah hidung misalnya sinusitis dan sebagainya, tidak terlalu berbahaya dan penatalaksanaannya dengan mengobati infeksinya.
Pada keadaan yang kronis misalnya mimisan yang terlalu sering dan darah yang keluar banyak dapat terjadi komplikasi yang cukup berat antara lain anemia. Anemia jika berlangsung lama dan berat akan mengakibatkan beban kerja jantung bertambah berat dan jantung akan membengkak.
Penyebab Mimisan Pada Anak
Anak-anak lebih sering mengalami mimisan daripada orang dewasa. Penyebab mimisan pada anak biasanya karena daya tahan tubuh mereka lebih lemah daripada orang dewasa. Berikut ini hal-hal yang menjadi penyebab mimisan pada anak :
1. Faktor Organik
Ditandai kelainan organ bawaan sejak usia dini. Bisa berupa kelemahan pada organ hidungnya atau pembuluh darah hidung. Contohnya, pembuluh darah hidung yang terlalu lebar, terlalu tipis atau rapuh. Dengan begitu, ketika aktivitas anak berlebihan, terkena iritasi atau mengalami stres sangat mudah mengalami mimisan.
2. Faktor Gangguan Medik
Terjadi karena adanya gangguan pembekuan darah. Sel darah merah atau trombosit akan segera bereaksi menutup luka ketika tubuh mengalami luka. Setelah luka berhasil ditutup maka trombosit secara otomatis terlibat dalam pembekuan darah. Mimisan karena faktor medik ini, disebabkan pembuluh darah dan trombosit gagal berfungsi menutup luka. Berarti, gagal dalam pemeliharaan pembuluh darah.
Cara Menghentikan Mimisan Pada Anak
1. Mintalah anak untuk duduk dengan posisi badan dan kepala agak maju
2. Jangan biarkan anak berbaring untuk menghindari tersedaknya darah di tenggorokan
3. Tekan hidung yang mimisan selama 5 menit untuk mengecilkan pembuluh darah yang pecah
4. Kompres hidung anak dengan es batu untuk mempercepat proses pembekuan darah
5. Masukkan 1 lembar daun sirih yang telah dicuci bersih dan diremas ke dalam hidung anak
6. Mimisan yang tidak kunjung berhenti mengindikasi adanya penyakit serius. Bila ini terjadi, segera bawa anak ke dokter.
Pengobatan Alami Mimisan
1. Cara Pertama
Bahan-Bahan :
- 5 siung bawang putih
Cara Pemakaian :
- Bawang putih dicuci bersih
- Kemudian di tumbuk sampai halus
- Lalu tempelkan pada lubang hidung yang mengalami mimisan
- Kemudian di tumbuk sampai halus
- Lalu tempelkan pada lubang hidung yang mengalami mimisan
2. Cara Kedua
Bahan-Bahan :
- 150 gram jagung
Cara Pemakaian :
- Jagung dicuci sampai bersih
- Kemudian rebus dalam air secukupnya
- Setelah dingin, airnya disaring
- Minum 3 kali sehari
- Kemudian rebus dalam air secukupnya
- Setelah dingin, airnya disaring
- Minum 3 kali sehari
3. Cara Ketiga
Bahan-Bahan :
Cara Pemakaian :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dofollow Blog - Surganya Pecinta Blogger
Pengen dapat back link gratis?
Cuman satu syaratnya
Berkomentarlah yang baik dan mendukung
maka otomatis akan menjadi backlink gratis.
Mudah Bukan?
Simple and 100% Free
Oke!
Untuk info menarik lainnya please click here
thanks